Tiba-tiba, Tuan Mahrus ingin terjun ke bisnis pengembangan game. Ia minta sekretaris pribadinya untuk menyiapkan tim dan membentuk anak usaha baru. Di bawah bendera Studio WWL, MMORPG-eXP impian sang konglomerat mulai dikembangkan.
Tuan Mahrus yang menghadiri Malam Anugerah Gim Indonesia, Hamid yang tiba-tiba mendapat pertanyaan ajaib dari Dina, serta Bayu yang menguji teknologi hubus terbaru. Semua bermula di sini.
Sebuah insiden terjadi saat pengujian teknologi hubus terbaru. Bayu dan timnya ketar-ketir.
Satu-satunya merek hubus dalam negeri. Mencoba bersaing di bawah gempuran merek impor yang lebih dulu merajai pasar.
Bayu menghabiskan waktunya di luar kantor. Ia bertemu dengan Hamid yang menemani Dina membeli hubus pertamanya.
Demi keamanan pemakainya, hubus memiliki limiter. Insiden pengujian terjadi akibat limiter hubus tidak berfungsi.
Hamid mengajari Dina menggunakan hubus. Alat itu akan membaca dan menulis fragma, sebutan lain dari sinyal gelombang otak.
Rembesan adalah respons motorik dari otak yang berhasil atau sengaja dibiarkan lolos oleh hubus. Tak ada yang menyangka rembesan pada Rozes menghilang sepenuhnya.
Dina akhirnya memainkan gim yang ia idamkan. Namun dalam permainan itu, ia tertidur karena fitur rehatsasi. Sementara di lain tempat, Malika yang sudah lembur terlalu lama sulit memejamkan mata.
Seharusnya, Dina hanya mengunjungi tiga tempat wisata. Akan tetapi, ia diajak mengunjungi lebih dari itu. Mumpung ditraktir, Dina ikut saja. Sedangkan Malika, ia pasrah dimandikan bagai seekor kucing.
Malika akhirnya dapat tertidur. Lain halnya dengan Dina. Ia malah terkena jet lag akibat efek akselerasi pada gim yang ia mainkan.
Dina akhirnya tiba di Hawaii. Namun, ia tergulung ombak dan diselamatkan oleh seorang pemuda yang kemudian ingin memberinya sebuah tanda cinta.
Posisi Ronit dihimpit oleh merek-merek besar. Untuk dapat terus bersaing, Bayu mengajukan proposal pengembangan Ronit generasi keempat.
G4 akan memiliki drit lebih banyak dari sebelumnya. Drit adalah perangkat modulasi sinyal pada hubus. Istilah drit juga dipakai sebagai satuan untuk resolusi fragma.
Hamid menceritakan sejarah singkat pengembangan ede pada Dina. Sebuah teknologi yang dapat membaca dan memanipulasi gelombang otak.
Game eXP adalah game berteknologi ede yang menghadirkan pengalaman bermain yang immersive. Istilah eXP sendiri adalah singkatan dari ede-experience.
Hamid dan Dina bertemu dengan Karin. Seorang siswi yang mendapat izin dari sekolah untuk memakai hubus berbentuk kacamata.
Tuan Mahrus meminta Julia, sang sekretaris pribadi, untuk membantu mewujudkan cita-citanya sejak kecil. Yakni, membuat sebuah game.
Namun, Julia kesulitan menemukan orang-orang yang ahli di bidangnya. Ia pun terpaksa menyeret Bayu untuk mengerjakan proyek tersebut.
Dina punya teman duduk bernama Putri Britania. Temannya itu punya banyak nama alias, salah satunya adalah Jingga. Jingga merasa namanya terlalu berat, sehingga otaknya menjadi lemot.
Hamid mendapat kabar dari Jeand bahwa Karin tidak sekolah karena sakit. Sebab sakitnya sendiri tidak tahu pasti. Oleh karena itu, Jeand mengajak Hamid untuk menjenguknya.
Berbekal informasi dari Jeand, Hamid pergi mencari siswi bernama Ester. Keduanya justru kaget setelah saling bertemu.
Ajakan Julia membuat Bayu tak punya pilihan lain. Ia pindah dari MMI ke perusahaan baru. Ia pun berpamitan dengan seluruh anggota Unit Pengembangan Hubus.
Kedatangan Hamid membuat Ester merasa gelisah. Ia takut peristiwa yang menimpa Karin jadi berlarut. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk meminta maaf kepada Hamid.
Karena Ester bersikeras, Hamid pun mengajak gadis itu untuk menjenguk Karin. Sementara di lain tempat, Vika justru dapat ide untuk ikut pindah bersama Bayu.
Atas permintaan Bayu, Elwa menemani Malika sebelum esok harinya berangkat ke perusahaan baru. Kontrak Malika membuat dirinya menghela panjang.
Bayu dan Julia kembali berjumpa di dunia virtual. Entah bagaimana, perbincangan soal pekerjaan itu malah berubah hampir menjadi ajang membongkar aib.
Karena ulah adiknya dan Malika, Rozes jadi uring-uringan. Namun begitu, ia tak dapat melampiaskan kekesalannya. Ia hanya bisa pasrah menerima keadaan.
Karena akan menjenguk Karin bersama, Hamid meminta kontak Ester untuk dihubungi apabila sewaktu-waktu ada kabar yang perlu disampaikan terkait rencana tersebut.
Malika sangat ingin mengunjungi Monas. Namun karena tidak jadi ke Jakarta, suasana hatinya jadi sedikit kurang enak. Rozes pun ambil kesempatan untuk berbuat usil.
© DIRGITA / TESMAK FAMILIA